Wiranto, Musuh Kemanusian Copot Wiranto MALUKU Menggugat

Wiranto Musuh Kemanusian Musuh Negara, Rakyat Maluku Menggugat.

"Pengungsi terlalu besar ini sudah menjadi beban pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” (Wiranto Menko Polhukam)FB_IMG_15698551095383933.jpg

Berdasarkan pembaruan data terkini, jumlah pengungsi beberapa hari ini sudah mencapai 25.000 jiwa yang tersebar di sejumlah kota/kabupaten. Sementara itu, total korban meninggal tercatat 31 orang dan korban luka-luka sejumlah 158 orang dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Maluku Tengah.

"700 rumah rusak, kemudian 12 unit rumah ibadah, 8 kantor pemerintahan, 6 sarana pendidikan, 1 fasilitas kesehatan, 1 pasar, dan 1 jembatan juga dinyatakan rusak,"

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, hingga pukul 20.12 WIT, jumlah gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya mencapai 500 kali data per tangal 28/9/2019.

Bagaimana rakyat tidak trauma, hanya kurang waktu 3 hari, terjadi gempa susulan sebanyak itu dan ini kali pertama terjadi di maluku adanya gempa susulan mencapai 500 kali.

Pernyataan seorang pejabat negara yang menggangap masyarakat yang terkena dampak bencana merupakan perbuatan yang tidak bermoral & berprikemanusian.

Sepatutnya himbaun pak Wiranto sebagai seorang tokoh bangsa seharus tak perlu sampai mendatangkan polemik baru di tengah komplikannya masalah saat ini, apalagi menyakiti hati rakyat yang saat ini berduka, Ironically, a State Official Becomes the Enemy of His People.

Perkataan pak wiranto merupakan suatu bentuk penjajahan karena sudah tidak lagi memiliki nilai nilai kemanusian (the value of humanity), sebab rakyat yang berduka dianggap sebagai bentuk beban, maka itu jika negara sudah mengganggap kami adalah beban maka lepaskan kami untuk mengatur nasib kami sendiri.

Seharusnya pemerintah pusat melakukan langkah-langkah penangan yang lebih efektif, kebandingan dengan menggangap sebagai bentuk beban. Maka itu kamu pemida maluku menggalang petisi ini untuk meminta kepada Bapak. Ir. Jokowi Widodo (Presiden-RI), agar kira mencopot sauadara Wiranto dari jabatannya sebagai (Menko Polhukam), serta beliau 'dia' Wiranto meminya maaf kepada rakyat Maluku.

 


Presiden Republik Indonesia    Hubungi penulis petisi