Selidiki dan boikot Pablo Putera Benua / Rey Utami

Pablo Putera Benua adalah suami dari Rey Utami yang selama ini kita kenal dengan pernikahan kilat 7 hari nya. Selain heboh dengan pernikahan kilat nya, Pablo Putera Benua juga dikenal sebagai karakter orang yang agak angkuh dan sombong dalam bertutur kata lewat media sosial maupun infoteiment. Sering kali tulisan Pablo Putera Benua melayangkan kata kata yang tidak sepatutnya dia gunakan, seperti Bangs*t , anj*ng, bunuh, beli nyawa 7 turunan, hingga ibu lo suru kerja di kandang ayam gue. Usut punya usut Pablo Putera Benua ternyata bukan nama asli dari pemilik perusahaan IBIS CORP COMPANY tersebut, melainkan ia terlahir dengan nama FREDERICK ANGGASASTRA 31 agustus 1990. Namun selama ini FREDERICK menggunakan nama PABLO PUTERA BENUA serta identitas palsu untuk melancarkan aksi penipuan nya. Jika kita telusuri NIK dari KTP yang tertera dalam KTP Pablo Putera Benua dalam situs e-KTP, maka data yang keluar adalah milik seseorang dengan nama PARDAMEAN yang memiliki tanggal lahir 08 Agustus 1980. Perusahaan IBIS sendiri memiliki banyak kejanggalan, mulai dari surat Notaris, nomor NPWP yang palsu, dan nama perusahaan yang tidak bisa terlacak dalam database perusahaan di Indonesia. 

Pihak Otoritas Jasa Keuangan telah berkali kali menyatakan bahwa perusahaan Inti Benua Indonesia telah dihentikan, karena berpotensi merugikan masyarakat. Tetapi Pablo Putera Benua selalu membantah dan menyalahkan pihak OJK, dan seolah olah kinerja pihak OJK tidak professional. Jika pihak Pablo Putera Benua menyatakan bahwa perusahaan miliknya tidak ada sangkut bautnya dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Kenapa netizen banyak menemukan selebaran, banner perusahaan, hingga photo2 yang PT IBIS CORP keluarkan dan uanggah dengan penggunaan lambang OJK nya?. Masih banyak lagi kejanggalan kejanggalan yang netizen temukan atas kelakuan menyimpang yang dilakukan oleh Pablo Putera Benua tersebut, termasuk pencatutan nama instansi2 tertentu dan artis2.

Mari kita bersama sama mengisi petisi online ini. Karena jika bukan kita yang bertindak, maka siapa lagi?

thenewbikingregetan    Hubungi penulis petisi