Tolak Ribka Tjiptaning sebagai mentri kesehatan

Hubungi penulis petisi

Topik diskusi ini otomatis dibuat dari petisi Tolak Ribka Tjiptaning sebagai mentri kesehatan.

templar

#401

2014-07-29 17:44

menjadi menkes tidak harus seorang dokter..
lulusan sma yang cerdas dapat memimpin ribuan dokter di negeri ini
templar

#402

2014-07-29 17:46

Menteri Kesehatan tidak harus seorang dokter..
templar

#403

2014-07-29 17:51

Kementerian Kesehatan bukan milik dokter..

Tamu

#404

2014-07-29 18:05

No not'her

Tamu

#405

2014-07-29 19:19

Usahakan sekuat tenaga dan sebar luaskan informasi ini agar menteri kesehatan nantinya adalah orangt yang benar-benar profesional dalam bidangnya dan saat inipun ybs harus sedang bergiat di bidangnya dan jangan sekali-kali pilih dari orang partai sekalipun dia dokter.

Tamu

#406

2014-07-29 21:05

Tulis komentar... saya setuju menolak Ribka tjiptaning.
rekam jejak buruk....
tidak profesional

Tamu

#407

2014-07-29 21:08

Rekam jejak dlm UU pengendalian tembakau dipertanykan.

Tamu

#408

2014-07-29 21:09

Tulis komentar...pokoke jangan ribka

Tamu

#409

2014-07-29 21:16

Tulis komentar...orang ini ngak beres. tolaaaaaaakkk

Tamu

#410

2014-07-29 22:17

Saya menolak orang ini karena kasus ayat tembakau dan sifat judgementalnya pada ODHA!

Tamu

#411

2014-07-29 22:22

Tolak

Tamu

#412

2014-07-29 22:37

Sangat baik kalau jokowi membaca petisi ini

Tamu

#413

2014-07-29 22:37

Sangat baik kalau jokowi membaca petisi ini

Tamu

#414

2014-07-30 00:18

syarat pertama calon MENKES yang berasal dari dokter adalah terdaftar di KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Tamu

#415

2014-07-30 00:31

Jadi Menkes harus profesional dan mengetahui benar masalah kesehatan masyarakat mulai dari Hulu sampai hilir, dan didukung oleh seluruh profesi kesehatan....

Tamu

#416

2014-07-30 00:38

Seperti kekurangan orang saja... Banyak dokter Indonesia yg lbh bijak, lbh pintar, lbh recommended
Trisulo

#417 Perpanjangan Tangan Perusahaan Farmasi

2014-07-30 01:08

Saya setuju dengan pernyataan bu Ribka atas dokter 'menilang' apabila memang mendapat 15% atau berapapun dari biaya laboratorium, karena jelas kompetensi dokter seharusnya bisa melakukan anamnesis tanpa pemeriksaan laboratorium, bayangkan anda menjadi dokter, apabila ada pasien masuk maka jelas anda akan meminta pemeriksaan laboratorium, toh bermanfaat bagi pasien dan dirinya sendiri (mendapat fee), dimana sisi penghematan bagi pasien? Belum lagi apabila penggunaan obat 'paten' yang jelas-jelas sama dengan obat generik manfaatnya (kecuali produk teknologi sediaan dan profil zat obat yang spesial, biasanya dibedakan apabila industri merupakan penemu (originator) dari obat tersebut yang berbeda dengan produk generik), saya yakin Indonesia butuh sosok Menteri Kesehatan yang bisa mengajarkan penghematan dalam biaya kesehatan, karena kepentingan utama sebagai profesi kesehatan adalah menjaga kesehatan yang notabene termasuk FISIK, MENTAL (ROHANI), dan SOSIAL (EKONOMI). Saya kira dokter sekarang masih fokus terhadap nomor 1 (FISIK), walaupun saya yakin banyak dokter idealis, tua maupun muda yang mengerti hakekat ini dan saya yakin banyak dokter juga yang lebih memikirkan kepentingan pasien daripada SUMPAH PROFESI. Mengapa harus mengikuti sumpah apabila jelas ada manfaat lebih ketika tidak mengikutanya? (baca : Bagian bu ribka 'mengolok-olok' atau tidak menghargai teman sejawat sendiri). Jika ada anggota profesi anda yang tidak benar, apakah harus didiamkan? Apakah anda lebih menghargai 'kode etik' daripada mencoba untuk menggali apakah profesi anda sudah perfect untuk pasien atau untuk dokter sendiri? Atau anda merasa profesi anda sudah perfect? Jika anda merasa sudah perfect, maka silahkan tolak dengan seluruh hati anda pernyataan bu Ribka dan apabila ada pencalonan bu Ribka menurut artikel diatas.
Terakhir untuk yang masih melibatkan PKI, atau dosa bapak dari anak PKI, anda sama saja mendoakan anak seorang Prostitusi akan menjadi Prostitusi, atau anak seorang MISKIN menjadi MISKIN, dan anak dari seorang KAFIR akan terus menjadi KAFIR.
Apabila ada yang tersinggung saya mohon maaf, hanya saya ingin menyampaikan pendapat saya dengan baik, dan pahamlah saya seorang warga biasa yang ingin melihat Indonesia menjadi negara yang kuat, cerdas, beriman dan sehat.

Tamu

#418

2014-07-30 01:10

Masih banyak yang lebih kompeten dan tidak terpengaruh kepentingan politik sesaat

Tamu

#419

2014-07-30 01:16

jangan pilih menkes yg hobinya ngomong asbun, ga ngerti profesi pdhl dia sendiri dokter, dan hobi membuat pernyataan yg mebenturkan dokter dan rakyat. pdhl dokter itu rakyat juga, hey!!

Tamu

#420

2014-07-30 01:18

Ini orang politisi bukan profesional.....jika jokowi mengharapkan perubahan. Maka posisi menkes harus dari profesional

Tamu

#421

2014-07-30 01:20

saya setuju, lebih banyak dokter yang lebih berkompeten dibanding ribka, seperti prof. ali gufron, dan menagih janji akan menempatkan mentri sesuai dengan profesionalitasnya.
Orang waras

#422

2014-07-30 01:24

Yang namanya anak pki pasti sudah dipengaruhi oleh ortu dan keluarganya mengenai paham komunisme, lihat saja dari penolakannya thd rs internasional, kemudian pemikiran bahwa semua dokter dan farmasi harus kerja sosial untuk rakyat, itu kan sudah pemikiran komunis, pilih yang lain yang lebih kompeten, caranya gampang lihat saja dari gelarnya itu bisa dipercaya, gelar cuma s1 tapi koar2 kaya sudah prof, orang ky gitu sangt tidak pantas jadi pemimpin

Tamu

#423

2014-07-30 01:36

Saya tidak apresiasi jika ribka jadi menkes. Masih banyak guru-guru saya yang lain seperti Prof.DR.Dr.Tjandra Yoga Aditama Sp.P (K),MARS.

Tulisan ini telah dihapus oleh penulisnya (Tampilkan detil)

2014-07-30 01:42



Tamu

#425

2014-07-30 02:11

Sy tdk setuju dia jadi menkas